Hai Biru... Apa kabarmu? Sudah maemkah? Lagi ta'limkah? Atau mungkin sedang menyempatkan diri memikirkanku? *GR mode on*
Belum ada satu hari kita tidak ada saling sapa. Namun rasanya hari ini menjadi lebih panjang dari biasanya. Padahal bilangan jamnya tetap sama, 24 jam. Ada apa denganmu Biru? Begitu pun denganku, ada apa denganku? Kenapa semakin keras usahaku untuk menepiskanmu semakin erat pula bayangmu mencengkeram sel-sel otakku?
Ah Biru... Tolong beri aku ruang untuk bernafas. Beri aku kesempatan untuk memikirkan diri dan hidupku sendiri. Seperti yang pernah ku katakan, nanti ada saatnya aku menjadi seperti harapanmu. Mengenakan jilbab lebar, pakaian yang longgar, dan tak lupa kaos kaki. Asalkan kamu tidak memintaku memakai sandal yang lebar atau kebesaran karena akan terlihat seperti kaki bebek.
Aku yakin bukan karena kita ngga punya pulsa ato karena kita pengen ngirit coz dengan ngirit pulsa ga kan ngebuat kita jadi kaya. Ternyata kita itu kompak abis ya Biru.. Tanpa ada kesepakatan sebelumnya kita berdua udah ga saling menghubungi aja gitu. Kemudian label HTS yang tersemat pada hubungan kita memaksaku harus berpikir ulang ketika aku keki atau bingung menghadapi diammu.
Mungkin sebatas di sini saja aku bisa lebih jujur tentang perasaanku padamu, Biru. Kini aku harus lebih bisa bersikap biasa dan dewasa dalam menjalani ini semua. Namun seperti yang pernah kukatakan padamu, Biru....
"Nanti.. Jika langkahku tak lagi kokoh hingga ku tak sanggup lagi untuk menghampirimu maka jangan tanyakan kenapa aq berhenti."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar